DAMPAK DARI PENGGUNAAN PESTISIDA

 

dampak penggunaan pestisida pertanian

PANDUFARM.ID - Penggunaan pestisida pertanian sampai saat ini masih merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Selama belum ditemukan cara yang lebih baik maka keberadaan pestisida pertanian masih diperlukan bagi petani.

Meskipun demikian, pestisida tetap bersifat racun. Setiap racun tentu ada risiko yang dibawa ketika digunakan secara asal-asalan. Apa saja risiko yang mungkin terjadi ketika kita menggunakan pestisida pertanian ?

Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

Pestisida merupakan bahan kimia atau campuran bahan kimia serta bahan-bahan lain yang bersifat racun. Dengan sifatnya yang beracun inilah pestisida pertanian dibuat dan dijual untuk meracuni OPT. Agar didalam penggunaan pestisida pertanian ini tidak menimbulkan risiko yang berlebihan maka sebagi pengguna harus mengedepankan prinsi-prinsip keamanan dan keselamatan dalam menggunakan pestisida pertanian seperti yang telah kita bahas pada postingan sebelumnya. 

Dalam penggunaannya, pestida ibarat dua sisi mata pisau, satu sisi bermanfaat untuk mengendalikan OPT tapi sisi lain ada risiko keselamatan yang mengancam. Dampak dari penggunaan pestisida pertanian seperti terlihat pada diagram di atas. Adapun dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan Dasar Pestisida Pertanian dan Penggunaannya (Panut Djojosumarto, 2020) menguraikan beberapa risiko penggunaan pestisida pertanian sebagai berikut :

1. Resiko bagi keselamatan pengguna

Resiko penggunaan pestisida pertanian bagi pengguna (aplikator) adalah keracunan. Ada dua bentuk keracunan bagi pengguna yaitu keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan yang langsung menimbulkan gejala seperti pusing, muntah, mual, iritasi kulit dan lain-lain merupakan contoh dari keracunan akut, yang sering kita rasakan sesaat setelah pengaplikasian.

Sedangkan keracunan kronis lebih sulit dideteksi dan diprediksi karena gejala yang ditimbulkan tidak segera terlihat. Beberapa gangguan kesehatan pada pengguna yang diduga ada hubungannya dengan penggunaan pestisida (walupun ini sulit dibuktikan) antara lain abnormalitas darah, gangguna saraf, fungsi organ dalam (liver, ginjal, kanker) janin dan reproduksi. 

Untuk menghindari risiko keracunan tersebut, sebaiknya pengguna selalu menggunakan perlengkapan saat pengaplikasian pestisida pertanian seperti memakai masker, sarung tangan, baju dan celana panjang, kalau perlu pakai kacamata dan penutup kepala.

2. Risiko bagi keselamatan konsumen

Hasil produksi pertanian seperti tanaman pangan, holti, buah dan sebagainya berpeluang mengandung residu pestisida yang melebihi batas maksimum residu . Hal ini karena tanaman tersebut dikelola dengan perlakuan pestisida secara langsung dan terus menerus ketika terjadi gangguan OPT selama proses produksinya.

Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan pangan atau pakan hewan, baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pestisida. Dengan adanya residu pestisida yang melebihi batas maksimum residu pada hasil pertanian merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat sebagai konsumen bahan makanan tersebut. 

Keracunan kronis pada konsumen dapat terjadi ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung residu perstisida dalam jangka waktu yang panjang maka . Adapun efek keracunan kronis yang dapat ditimbulkan antara lain kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistemimunitas, dan sistem reproduksi.

Untuk mengurangi residu pestisida yang menempel pada hasil pertanian khususnya buah dan sayuran, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan :

  • kupas kulit buah sebelum mengkonsumsinya;
  • rendam menggunakan air yang diberi sabun (sabun yang aman untuk makanan) dan bilas dengan air mengalir sampai bersih sabunnya;
  • rendam menggunakan larutan cuka selama 15-20 menit dan bilas sampai bersih;
  • rendam menggunakan larutan jeruk nipis dan baking soda selama kurang lebih 10 menit kemudian bilas sampai bersih.

Dengan perlakuan seperti diatas maka bisa mengurangi residu pestisida yang menempel pada kulit buah atau sayur. 

3. Risiko bagi kelestarian lingkungan

Risiko penggunaan pestisida pertanian bagi kelestarian lingkungan dapat kita bagi menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut :

a. Risiko bagi lingkungan umum 

  • pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara);
  • terbunuhnya organisme non-target karena terpapar secara langsung;
  • terbunuhnya organisme non-target karena pestisida memasuki rantai makanan;
  • menumpuknya pestisida dalam jaringan tubuh organisme melalui rantai makanan (bioakumulasi);
  • pada kasus pestisida yang persisten (bertahan lama), konsentrasi pestisida dalam tingkat trofik rantai makanan semakin ke atas akan semakin tinggi (biomagnifikasi);
  • penyederhanaan rantai makanan alami;
  • penyederhanaan keragaman hayati;
  • menimbulkan efek negatif terhadap manusia secara tidak langsung melalui rantai makanan.

b. Risiko bagi lingkungan pertanian (Agro-ekosistem)

  • OPT menjadi kebal terhadap suatu pestisida (timbul resistensi OPT terhadap pestisida);
  • meningkatnya populasi hama setelah penggunaan pestisida (Resurjensi hama);
  • timbulnya hama baru, hama yang selama ini dianggap tidak penting maupun hama yang sama sekali baru;
  • terbunuhnya musuh alami hama;
  • perubahan flora, khususnya pada penggunaan herbisida;
  • fitotoksik (meracuni tanaman)
Itulah beberapa risiko penggunaan pestisida bagi kelestarian lingkungan jika penggunaannya asal-asalan tidak mengikuti aturan penggunaannya. Seperti apa penggunaan pestisida yang benar juga telah kita bahas pada postingan sebelumnya.

4. Risiko Sosial Ekonomi

Dengan menggunakan pestisida tentu hal ini membuat biaya produksi semakin tinggi. Selain itu, jika penggunaan pestisida tidak dilakukan dengan bijaksana maka akan menghambat perdagangan antar negara menjadi terhambat. Misalnya saja kasus penolakan ekspor produk pertanian karena residu pestisida yang melebihi ambang maksimum (maximum residue level). Belum lagi biaya sosial yang harus dikeluarkan untuk perawatan/pengobatan jika terjadi kecelakaan kerja (keracunan) serta publikasi negatif di media dari penggunaan pestisida yang tidak terkendali.

Disinilah pentingnya menggunakan pestisida pertanian dengan mengedepankan prinsip keamanan baik bagi pengguna, konsumen dan juga lingkangan.
Nah, untuk menghindari berbagai risiko diatas, kedepan kita akan bahas bagaimana sebaiknya pestisida digunakan agar nantinya risiko bagi penggua, konsumen dan juga lingkungan bisa kita minimalisir.

"Bagaimanapun pestisida adalah racun, maka gunakanlah pestisida secara Legal, Benar dan Bijaksana" 

TETAP SEMANGAT

=====Salam Ngopi, Salam Bertani====

1 komentar untuk "DAMPAK DARI PENGGUNAAN PESTISIDA"

  1. Bagaimana cara mengatasi buah padi terkena dampa buah busuk kuning

    BalasHapus