KENALI 2 PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN PADI

Penyakit Pada Tanaman Padi

penyakit pada tanaman padi

PANDUFARM.ID- Dalam usaha budidaya tanaman padi tentu tidak lepas dari ancaman hama dan penyakit. Dari sekian banyak jenis penyakit pada tanaman padi setidaknya sebagai petani padi kita harus kenali 3 penyakit utama pada tanaman padi.

Baik, sekarang mari kita bahas apa saja penyakit utama pada tanaman padi, agar pemahaman kita sebagai petani semakin lengkap dan mengerti apa yang harus kita lakukan agar tanaman padi aman dari serangan penyakit.

Jenis-Jenis Penyakit Utama Pada Tanaman Padi

Ada 2 jenis penyakit utama pada tanaman padi yang biasa menyerang disetiap fase pertumbuhannya. Bahkan tak jarang tanaman padi terserang secara bersamaan dari ketiga jenis penyakit ini. Berikut 2 penyakit utama pada tanaman padi :

  • Penyakit Blast;
  • Penyakit Hawar Daun Bakteri; dan
Yuk, kita cari tahu ! Seperti apa uraian dari masing-masing penyakit tersebut.

1. Penyakit Blast

Penyakit blast pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Prycularia grisea. Serangan  jamur Prycularia grisea ini dapat menginfeksi tanaman padi mulai dari penyemaian sampai dengan menjelang panen. Dampak yang ditimbulkan oleh jamur Prycularia grisea  dapat menurunkan hasil panen bahkan pada serangan akut dapat mengakibatkan gagal panen.

Gejala serangan penyakit Blast

penyakit blast pada tanaman padi

Terdapat 2 gejala yang disebabkan oleh jamur Prycularia grisea pada tanaman padi yaitu Blast daun dan blast leher. Apa itu Blast daun dan Blast Leher ?

Blast Daun merupakan gejala serangan jamur Prycularia grisea pada tanaman padi yang terjadi pada fase penyemaian dan fase pertumbuhan vegetatif yang menimbulkan gejala berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat.

Blas Leher merupakan gejala serangan Prycularia grisea pada tanaman padi yang terjadi pada fase generatif. Serangan blast dari daun meningkat sampai ke leher malai dan juga bulir padi. Banyak sekali istilah untuk menyebutkan gejala blast leher ini, ada petani yang menyebutnya patah leher, potong leher, cekik leher dan lain sebagainya. Akibat infeksi jamur Prycularia grisea pada leher malai ini membuat malai kering, bulir hampa dan akhirnya malai mati.

Faktor pemicu serangan penyakit Blast

Pemicu perkembengan jamur Prycularia grisea adalah kondisi lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, berembun, dan suhu udara pada malam hari berkisar 22-25 derajat Celsius. Dengan kondisi seperti ini maka penularan atau penyebaran jamur Prycularia grisea akan berlangsung cepat.

Selain faktor lingkungan di atas ada faktor lain yang mengakibatkan tanaman padi mudah terinfeksi jamur Prycularia grisea. Salah satu faktor yang sangat memperngaruhinya yaitu pemberian pupuk Nitrogen yang berlebihan.

Cara mencegah penyakit Blast

Cara mencegah penyakit blast yang paling murah dan efektif adalah dengan menggunakan varietas padi yang tahan terhadapa serangan blast. Adapun beberapa varietas padi yang tahan terhadapa serangan penyakit blast adalah sebagai berikut :

  • Inpari 21,
  • Inpari 22,
  • Inpari 26, 
  • Inpari 27,
  • Inpago 4,
  • Inpago 5,
  • Inpago 6,
  • Inpago 7 dan 
  • Inpago 8
Penggunaan varietas tahan memang ada kalanya terjadi perubahan, saat ini tahan mungkin lain waktu menjadi tidak tahan. Pandu Farm menduga hal ini disebabkan karena telah terbentuk ras baru dari patogen penyakit blast. Solusinya adalah dengan melakukan roling varietas padi. Penanaman varietas padi secara roling antara jenis yang satu dengan lainnya dapat menghambat terjadinya putus ketahanan oleh varietas padi.

Pengendalian penyakit Blast dengan Fungisida

Beberapa bahan aktif yang terbukti efektif untuk mengendalikan penyakit blast pada tanaman padi adalah Azoksistrobin, Isoprotiolan, Thophanate methyl, Kasugamycin, Trisiklazole. Adapun contoh merk dagang fungisida untuk mengatasi penyakit blast seperti Amistartop, Fujiwan, Topsin, Kasumiron, Blas, Filia, Dennis.

2. Penyakit Hawar Daun Bakteri

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada tanaman padi merupakan salah satu penyakit utama yang dapat menyerang tanaman padi disemua fase pertumbuhan. Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada tanaman padi sebabkan oleh bakteri Xanthomonas Oryzae

Proses terjadinya infeksi patogen penyakit HBD ini melalui luka daun dan stomata daun. Serangan patogen HBD akan merusak klorofil daun yang mengakibatkan proses fotosinstesi menjadi tidak sempurna. Apabila serangan terjadi pada tanaman padi muda maka tak jarang akan membuatnya layu dan akhirnya mati.

Gejala serangan penyakit Hawar Daun Bakteri

Terdapat 2 gejala yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Oryzae pada tanaman padi yaitu Kresek dan Hawar. Apa itu Kresek dan Hawar?

Kresek merupakan gejala serangan penyakit hawar daun bakteri yang terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif. Sedangkan Hawar adalah gejala serangan  penyakit hawar daun bakteri yang terjadi pada fase pertumbuhan generatif. Nah, baik kresek maupun hawar  gejala yang terjadi dimulai dari tepian daun berwarna kuning keabu-abuan. Gejala dari tepi daun ini lama kelamaan menjalar sampai ke pucuk daun. Padaserangan lanjut daun akan mengering.

Faktor pemicu serangan penyakit Hawar Daun Bakteri

Faktor lingkungan dengan kelembaban tinggi merupakan pemicu utama meningkatnya perkembangan patogen dari penyakit hawar daun bekateri (HBD). Oleh karenanya serangan patogen ini paling sering terjadi pada musim penghujan. Faktor ini akan semakin diperparah jika saluran drainase lahan tidak bagus, akhirnya lahan menjadi selalu tergenang. Lahan yang selalu tergenang akan membuat kelembaban di lingkungan lahan/tanaman semakin tinggi. 

Faktor lain selain lingkungan adalah pemberian pupuk nitrogen yang berlebihan. Pemberian unsur nitrogen yang berlebihan akan membuat tanaman menjadi rentan. Selain itu Nitrogen berlebih akan berdampak pada menurunya kadar Silika (Si) pada jaringan tanaman. Dengan menurunnya kadar Si ini maka daya tahan tanaman semakin menurun sehingga membuatnya mudah terinfeksi oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.

Cara mencegah penyakit Hawar Daun Bakteri

Cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit hawar daun bakteri adalah dengan melakukan pola tanam yang baik dan benar. Dengan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, merapkan sistem pengairan berselang (Intermitten), Perlakuan penih saat perendaman, dan penerapan sistem pola tanam jajar legowo. Nah, selengkapnya mengenai apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit hawar daun bakteri ini sudah pernah saya bahas dengan detail di chennel Pandu Farm, silahkan disimak ya...!

Pengendalian penyakit hawar daun bakteri dengan Fungisida/Bakterisida

Beberapa bahan aktif yang terbukti ampuh untuk mencegah dan mengatasi serangan penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi. Untuk tanaman padi yang berusia dibawah 40 HST sobat tani bisa menggunakan bahan aktif tembaga  seperti Nordox, Kuproxat, dll atau kolaborasi bahan aktif maneb + Zineb + Carbendazim dengan merk Zephyr. Sedangkan untuk tanaman padi yang berusia diatas 40 HST bisa menggunakan bahan aktif Asam Kloro Bromo Isosianurik (CBIA) dengan merk daganya Puanmur. 

Untuk bakterisida sistemik sobat tani bisa menggunakan bahan aktif Streptomisin Sulfat dengan merk dagang Agrept. Selain itu bisa juga menggunakan bahan aktif Oksitetrasiklin dengan merk Bactocyn.

Nah, sobat tani, sebenarnya masih ada beberapa jenis penyakit tanaman padi selain penyakit blast dan hawar daun bakteri ini. Selebihnya insyaallah akan pandu farm bahas pada artikel berikutnya. Namun setidaknya 2 inilah yang paling sering terjadi pada tanaman padi kita.

Itulah 2 penyakit utama pada tanaman padi yang wajib kita ketahui, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat untuk sobat tani semua. Jangan lupa untuk tekan tombol IKUTI atau FOLLOW di bagian bawah (untuk pengguna HP) atau dibagian samping kanan (untuk pengguna Komputer, leptop dan tablet) untuk mendaptkan update terbaru pada blog PANDUFARM.ID. Akhirnya saya pribadi mohon maaf jika teknik penulisan kurang bagus, kurang bisa difahami dll. Jangan lupa NGOPI, Tetap semangat dan BYE-BYE 






Posting Komentar untuk "KENALI 2 PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN PADI"