Nilai Ekonomi Dibalik Tumpukan Jerami

    

Nilai Ekonomi Dibalik Tumpukan Jerami !

WAJIB DIKETAHUI PETANI

Nilai ekonomi dibalik tumpukan jerami ini masih belum banyak diketahui oleh petani. Jerami  merupakan limbah dari kegiatan pertanian yang jumlahnya melimpah setelah musim panen. Jerami juga merupakan potensi yang sangat luar biasa jika para petani sadar akan kandungan hara dan nilai ekonomi yang ada pada jerami tersebut. Namun yang terjadi dilapangan selama ini petani cenderung membakarnya sehingga potensi yang luar biasa tersebut hanya terbuang sia-sia. Pembakaran itu dilakukan karena keberadaan jerami di lahan terasa mengganggu saat musim tanam tiba.

Menurut Kim and Dale (2004) bahwa setiap 1 kali musim panen produksi jerami setara dengan 1,4 x jumlah panennya. Sebagai contoh di Kabupaten Madiun-Jawa Timur rata-rata hasil panen sebesar 8,4 ton/ha. Jadi produksi jeraminya sebesar 11,76 ton/ha (1,4 x 8,4). Berdasarkan hasil penelitian dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia kandungan hara kompos jerami yang diproses dengan biaktivator “PROMI” adalah sebagai berikut:

Kandungan hara
(Makro & Mikro)
Jumlah
(%)
Rasio C/N
21
C-Organik
35,11
Nitrogen (N)
1,86
Fosfor (P2O5)
0,21
Kalium (K2O)
5,35
Calsium (Ca)
4,2
Magnesium (Mg)
0,5
Tembaga (Cu)
20 ppm
Mangan (Mn)
684 ppm
Zing (Zn)
144 ppm

Dari data penelitian tersebut mengandung arti bahwa setiap 1 ton kompos jerami setara dengan :

Kandungan hara
Jumlah
(Kg)
Urea
41,3
SP36
5,8
KCL
89,17

Jika dalam 1 ha lahan produksi jerami 11,76 ton dan setelah dikomposkan dengan rendemen + 60 % (7,06 kompos jerami) maka akan didapat kandungan hara kurang lebih sebagai berikut :

Kandungan hara
Dalam 1 Ha
(Kg)
Urea
291,41
SP36
40,92
KCL
629,18

Sedangkan jika data diatas dikonversikan dengan harga pupuk saat ini maka berapakah uang yang bisa kita hemat untuk membeli pupuk? Berikut hasil analisa penulis menyesuaikan harga pupuk di Madiun :

Pupuk
Harga / Kg
(Rp)
Konversi kompos jerami dlm 1 ha
(Rp)
Urea
1,800
524,500
SP36
2,000
81,850
KCL
7,000
4,404,300
Jumlah
5,010,650

Berdasarkan data-data diatas telah jelas bahwa jerami padi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dengan membakar jerami sama artinya petani membakar uang Rp. 5,010,650 ,- dalam 1 Ha lahan. Selain nilai ekonomi dan kandungan hara, kompos jerami juga memiliki fungsi memperbaiki sifat biologi tanah.
Melalui blog ini penulis tak henti-hentinya berharap pada seluruh petani Indonesia untuk menyadari betapa besarnya potensi yang kita miliki dan hanya terbuang sia-sia selama ini. Penulis pun berharap semoga kedepan akan terwujud sebuah kemandirian petani dan kesejahteraannya pun meningkat dengan jalan merubah kebiasaan yang tak bersahabat dengan lingkungan dalam melakukan usaha bertani.

3 komentar untuk "Nilai Ekonomi Dibalik Tumpukan Jerami"

  1. bagus banget dan sesuai dengan SDM Indonesia yg mayoritas sebagai petani,semoga dapat membantu mewujudkan negara agraris yang maju dan sukses di masa depan ^_^

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus